Bagi Vania, minggu pagi ini sudah tidak sama lagi dengan minggu pagi sebelum-sebelumnya. Tidak ada lagi agenda jalan-jalan ke tempat wisata. Bukan karena ayahnya tidak menawari atau mengajak ke sana, melainkan karena dia sudah tidak berminat lagi dengan hal-hal seperti itu. Jalan-jalan di akhir pekan hanya akan mengingatkannya pada Bunda Karin. Itu hanya akan membuatnya kembali sedih. Hatinya akan semakin perih. Celakanya lagi, tidak ada obatnya sama sekali. Setidaknya, hingga saat ini. Sudah hampir satu jam dia menatap kosong ke arah catatan-catatan pelajaran di atas meja belajarnya. Tampaknya dia tidak berniat sama sekali untuk membacanya walaupun besok adalah hari pertama ujian semester kedua. Catatan itu makin tidak menarik karena ditulis secara asal-asalan dengan pena bertinta hitam. Huruf-hurufnya tidak jelas sehingga perlu upaya keras untuk memahami kata, frasa, maupun kalimat yang tertulis di sana. Banyak bagian catatan yang terlihat kosong, baik berupa ruang kosong antar kata