Langsung ke konten utama

Kisah Nyata

Keajaiban di Jalan Allah

Sudah sembilan bulan istri saya mengajar ngaji untuk anak-anak di kompleks perumahan kami. Kegiatan belajar berlangsung di sebuah rumah yang tidak ditempati pemiliknya masih di kompleks kami. Kegiatan belajar sempat diliburkan karena pandemi Covid19 yakni dari April sampai Mei 2020. Kemudian aktif kembali pada bulan Juni.

Masa pandemi merubah jam belajar. Sebelumnya kegiatan ngaji dimulai selepas Ashar sampai menjelang isya. Sejak pandemi durasi belajar dipersingkat hanya sampai menjelang Magrib. Anak-anak difokuskan hanya tilawah dan menghafal Al-Qur'an.

Baca selengkapnya...


Membangun Lembaga Pendidikan Tanpa Modal

Apa mungkin membangun lembaga pendidikan tanpa modal? 
Bisa jadi itulah pertanyaan yang muncul ketika Anda membaca judul tulisan ini. Memang tidak mungkin kalau tanpa modal sama sekali. Judul itu lebih untuk memotivasi saja. 

Melalui tulisan ini, saya ingin mengingatkan bahwa modal itu jangan hanya dipahami sebagai uang atau finansial semata. Masih banyak modal lain yang bisa digunakan selain uang. Kebetulan saya memiliki pengalaman membangun atau mengembangkan lembaga pendidikan yang nyaris tanpa menggunakan uang sebagai modal awalnya....

Diakui di Negeri Canggih, Dilupakan di Negeri Sendiri?

Wajar rasanya kalau saya merasa bahagia ketika artikel ilmiah kami diterima di jurnal internasional terindeks scopus (Q3) untuk pertama kalinya. Apalagi saya menjadi penulis pertama. Artikel tersebut diterbitkan secara resmi di Malaysian Online Journal of Educational Management (MOJEM) awal tahun 2020. Kebahagiaan itu bukan tanpa alasan. Belakangan ini scopus sedang menjadi primadona yang mempesona sekaligus momok yang menakutkan bagi banyak dosen di Indonesia. Bisa berdamai dan berkawan dengan scopus mungkin merupakan idaman sebagian besar dosen Indonesia.

Baca selengkapnya....

Sepatu Keberuntungan

Entah kenapa, ketika hendak berangkat mudik di suatu hari, saya memutuskan untuk memakai sepatu. Itu pertama kali saya melakukannya. Biasanya saya hanya memakai sandal. Rupanya, keputusan itu adalah keputusan yang tepat.

Perjalanan mudik yang saya tempuh lumayan jauh. Saya tidak tahu persis jaraknya, karena tidak pernah terpikir untuk mengukurnya. Apalagi pakai meteran gulung, hehe. 

Baca selengkapnya...



Komentar