Langsung ke konten utama

Opini

Fleksibilitas dalam Menulis

Kali ini saya masih ingin menulis tentang MENULIS. Maksudnya, tulisan saya ini masih tentang kegiatan menulis, semoga tidak membingungkan ya. 

Kalau saya diminta untuk menyebutkan BEKAL terbesar yang diberikan dalam perjalanan hidup saya, itu adalah RASA INGIN TAHU. Rasa ingin tahu telah menggerakkan saya untuk terus belajar dan mencari tahu. Rasa ingin tahu juga yang telah mendorong saya untuk terus menantang diri sendiri melakukan banyak aktivitas dan hal-hal baru. 


Berlaku Adil

Salah satu tantangan menulis buku yang baru saya sadari sekarang adalah mensetarakan jumlah halaman per babnya. Saya lupa di mana saya pernah mendapat informasi bahwa sebaiknya isi setiap bab itu setara banyaknya. Kalau mau nulis buku yang jumlah halaman totalnya 200 halaman yang dibagi ke dalam 10 bab, berarti jumlah setiap babnya hendaknya dibuat sekitar 20 halaman. Jangan sampai ada bab yang halamannya hanya 10 halaman tapi bab lain malah berjumlah 30 halaman. itu tidak setara.


Prinsip Utama dan Sederhana dalam Membelajarkan Anak di Rumah

Belajar merupakan kunci kesuksesan dalam hidup. Hampir semua orang bisa sukses karena belajar. Memang ada yang sukses tanpa sekolah. Tapi tetap saja kesuksesannya itu dikarenakan dia belajar. Hanya belajarnya tidak di sekolah melainkan belajar sendiri dari pengalaman dan kehidupannya.




5 Alasan Indonesia Bisa Menjadi Negara Adidaya

Sebagaimana kebanyakan orang, saya pun memiliki impian. Pada awalnya impian itu bersifat pribadi dan sempit, misalnya ingin menjadi penulis terkenal. Lama kelamaan impian itu mulai berkembang menjadi impian besar dan bersifat kolektif, yaitu ingin menjadikan Indonesia sebagai negara adidaya, minimal masuk lima besar di dunia.

Baca selengkapnya...

Berbahagialah Para Penulis, Profesi Ini Belum akan Tergantikan Oleh Robot dan Kecerdasan Buatan

Perubahan dan perkembangan memang tidak dapat dihindari. Itu adalah cara kerja alam yang tidak bisa ditolak. Sayangnya, perubahan dan perkembangan tidak selalu menghadirkan berita gembira. Seringkali pula perubahan dan perkembangan menimbulkan ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, hingga masalah-masalah baru yang sulit dipecahkan.

Baca Selengkapnya...

Menitipkan Impian Melalui Tulisan

Kita semua punya impian, mulai dari impian receh sampai impian tingkat tinggi. Seperti apa pun impian itu, tetap saja harus disyukuri karena itu adalah anugerah yang luar biasa. Impian merupakan ciri khas kita sebagai manusia yang membedakan kita dengan makhluk hidup yang lain. Impianlah yang menggerakkan perubahan dan perkembangan kehidupan manusia sehingga kehidupan berkelompok populasi manusia sangat jauh berbeda dengan spesies lain seperti singa, cacing, ikan, rerumputan, atau bakteri.

Baca Selengkapnya...

Penulis, Tulisan, dan Peradaban

Menghargai tulisan beserta penulisnya merupakan sikap yang sangat penting untuk kita tumbuhkan. Para penulis dan tulisannya telah berkontribusi luar biasa dalam mendukung dan mendorong perkembangan peradaban manusia sehingga menjadi sangat maju seperti yang kita rasakan sekarang.

Namun sayangnya, berdasarkan kajian terhadap sejarah peradaban manusia, penulis dan tulisannya sering kurang dikenang dan dihargai secara pantas oleh umat manusia, termasuk oleh generasi kita saat ini. Nama mereka tenggelam di balik nama besar raja, ratu, kaisar, panglima perang, selebritis, atau orang-orang super kaya. Padahal, kontribusi mereka tidak kalah besarnya.... 

Baca selengkapnya...

Modal Dasar Menjadi Penulis Istiqomah

Profesi sebagai penulis profesional sudah menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Beberapa penulis profesional bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup, melainkan juga mendapat rezeki melimpah sehingga menjadi kaya raya berkat tulisannya yang menjadi best seller

Untuk level internasional, sebut saja J.K. Rowling yang menjadi kaya raya berkat karya fenomenalnya Harry Potter. Ada juga penulis klasik J.R.R. Tolkien yang pundi-pundi uangnya terus mengalir hingga kini berkart trilogi Lord of the Rings-nya. Dan Brown berhasil memukau dunia dengan tokoh Langdon dalam Da Vinci Code atau Angel and Demon-nya sehingga berhasil menjadi salah satu miliarder dari kegiatan menulis. 

Baca selengkapnya...

Kenapa Bukunya Tidak Digratiskan? (Bagian 1)

Ide tulisan ini muncul ketika saya menghadapi rekan yang bersikeras ingin mendapatkan buku saya secara gratis. Waktu itu saya baru saja menerbitkan buku perdana yang berjudul Pendidikan Sains dan Teknologi, yang ditulis selama hampir delapan tahun. Saya tidak bisa memenuhi permintaannya itu karena saya merasa dia kurang menghargai perjuangan saya yang berdarah-darah dalam menyelesaikan buku itu. Namun, karena pada waktu itu saya tidak enak hati untuk menolak langsung, tiba-tiba munculah ide untuk menuliskan penolakan itu melalui tulisan ini.

Baca selengkapnya...

Pada artikel sebelumnya telah diuraikan alasan kenapa sebuah buku sebaiknya tidak digratiskan. Ulasan pada bagian tersebut dikaji dari aspek proses penulisan sebuah buku yang begitu rumit, panjang, dan berliku-liku. Artikel bagian kedua ini akan membahas alasan lainnya, yaitu dilihat dari aspek nilai yang terkandung dalam sebuah buku.

Salah satu sumber kebahagiaan bagi seorang penulis buku adalah ketika buku yang ditulisnya dihargai dengan baik oleh para pembaca. Wujud penghargaan itu misalnya buku tersebut dibeli, dikoleksi, dibaca, dikomentari, didiskusikan, dimanfaatkan, dijaga, dan dirawat dengan baik. 

Seorang penulis tentu sangat bahagia kalau melihat bukunya senantiasa dibaca, diletakkan di lemari kaca, di rak paling atas, diberi kapur barus supaya tidak jamuran atau dimakan rayap, dibersihkan dari debu pada waktu-waktu tertentu, dan seterusnya. 

Baca selengkapnya...

Kenapa Akhirnya Saya Bikin Blog?

Sebebarnya saya sudah lama tahu tentang Blogger dan manfaatnya dalam dunia kepenulisan. Tapi dulu saya tidak begitu tertarik. Baru beberapa hari ini saya akhirnya memutuskan untuk membuat blog pribadi. Mungkin ada beberapa sahabat di dunia maya terutama di Facebook yang bertanya-tanya, kenapa akhirnya saya membuat blog pribadi. Kalau ada yang penasaran, berikut saya ceritakan alasannya. Paling tidak ada lima alasan.

Baca selengkapnya...

Pilih Mana, Kesuksesan atau Kebahagiaan?

Dulu saya sering galau, karena selalu diminta memilih salah satu dari beberapa pilihan yang ada. Ketika tamat SMP, saya dihadapkan pada pilihan apakah mau menjadi seniman atau montir. Sebenarnya hati kecil saya lebih memilih ingin menjadi seniman. Saat itu saya suka menggambar dan melukis. Tapi kata orang-orang sekitar, masa depan seniman tidak jelas. Saya pun kemudian memilih (sebenarnya lebih ke arah dipilihkan) menjadi montir (masuk STM jurusan otomotif). 

Ketika tamat STM dan diberi kesempatan kuliah, saya kembali dihadapkan dengan pilihan apakah mau menjadi insinyur (menindaklanjuti jurusan di STM) atau menjadi yang lain. Tanpa sengaja, saya memilih yang lain. Saya sebut yang lain karena pada waktu itu saya tidak tahu jurusan yang saya pilih akan menjadi apa. Saya baru menyadari bahwa jurusan itu nanti akan menjadi guru ketika sudah kuliah.

Baca selengkapnya...

Pendidikan dari Kacamata Saya

Bagi saya, pendidikan sangat penting, terutama dalam kehidupan pribadi. Pendidikan telah mengubah banyak hal di dalam diri saya. Mungkin saya belum berhasil menjadi orang yang sangat hebat, terkenal, dan luar biasa. Saya belum sampai menjadi rektor universitas kelas dunia, pemimpin perusahaan raksasa, pemimpin partai besar, penemu rumus-rumus spektakuler, pencipta teknologi canggih, pencipta lagu-lagu popular, pengarang buku best seller, atau tokoh-tokoh hebat lainnya. 

Baca selengkapnya...

Kebencian yang Boleh Dipelihara

Belakangan ini begitu banyak kebencian yang menyebar tidak terkendali terutama di berbagai media sosial. Hal itu membuat jempol saya pun tergelitik untuk turut bergoyang memberikan komentar dan menuliskan tulisan ini.

Kebencian memang bagian yang tidak terpisahkan di dalam diri kita sebagai manusia. Tapi tentu tidak semua hal harus dan dapat kita benci. Kalau pun kita ingin memelihara kebencian, maka bencilah satu hal ini. Bencilah keburukan-keburukan, baik yang ada pada orang lain, terutama yang ada di dalam diri sendiri.

Baca selengkapnya...

Merdeka dari Musuh di Dalam Diri

credit:pngtree.com
Pada dasarnya, dunia nyata maupun dunia maya itu indah. Tapi manusialah yang sering mengotorinya dengan umpatan, cacian, hasutan, sumpah serapah, perundungan, serta hal-hal negatif lainnya. Kenapa masih ada orang yang berperilaku seperti itu? Karena mereka belum mampu memerdekakan dirinya dari pikiran negatif, penyakit hati, dan banyak hal negatif lainnya yang bersemayam di dalam dirinya.

Baca selengkapnya

Komentar