Langsung ke konten utama

Postingan

BAB 4 EKSPERIMEN KEDUA

  Keesokan harinya, istriku mulai beraksi. Dia mengerjakan semua aktivitas yang telah kutuliskan tadi malam. Tampak kegembiraan luar biasa di raut wajahnya. Aku tidak tahu kegembiraannya itu karena apa. Apakah karena dia memang menyukai anak kucing. Atau karena anak kucing itu telah menjadi objek eksperimennya. Entahlah. Aku tidak perlu bersusah payah mencari penyebabnya. Hal yang terpenting, melihatnya gembira membuatku turut bahagia. Hari pun terus berganti. Dia memperlakukan Lala dan Lili secara adil setiap hari. M akan an dan minum an untuk mereka dibelinya di supermarket. Tempat tidur keduanya dijahitkannya dari baju-baju bekas. Tidak lupa dia juga membuatkan tempat bermain bersama. Saking seriusnya, dia juga memasang CCTV di beberapa titik rumah sehingga bisa mengawasi perilaku keduanya ketika sedang berada di kampus. Rupanya, makin lama pikiran dan perilakunya makin aneh saja. Eksperimen pertamanya baru berjalan dua minggu, tapi dia sudah mengusulkan eksperimen berikutn

BAB 3 EKSPERIMEN PERTAMA

  Aku baru saja menghempaskan pantat ke atas sofa di ruang tamu ketika istriku tiba-tiba datang menghampiri sambil menenteng keranjang kecil di tangan kanannya. Tanpa ba-bi-bu , tangan kirinya langsung memegang pergelangan tanganku lalu menarikku. Terpaksa aku kembali berdiri. Sepersekian detik kemudian d ia berbalik bada n lalu berjalan cepat menuju pintu depan rumah sambil terus menarikku. Dia membuka pintu dan keluar menuju teras. Tanganku dilepaskannya sebentar untuk menutup sekaligus mengunci pintu. Aku hanya berdiri bengong melihat kelakuan anehnya. Dia masih tidak bersuara. Begitu pula Aku. Sebenarnya aku sangat penasaran . Apa sebenarnya yang hendak dilakukannya. Rencana apa lagi yang hendak dieksekusinya. Walaupun begitu, aku belum berani bersuara. K ubiarkan saja dia beraksi . Setelah memutar-mutar gagang pintu guna memastikan pintu telah terkunci, dia kembali memegang pergelangan tanganku dengan erat lalu melangkah ke halaman depan rumah. Langkah kakinya

EVOLUSI KONEKSI

Oleh: Feri Noperman Sejarah Singkat Kesuksesan Amazon dan Facebook Amazon dan Facebook merupakan dua perusahaan raksasa berbasis TIK yang menguasai pasar dunia saat ini. Amazon merajai e-commerce, sementara Facebook menjadi pemimpin big tech media sosial. Keduanya termasuk ke dalam sepuluh besar (top ten) perusahaan terbesar di dunia berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya (market capitalisation value) (Statista, 2022). Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg, pendiri, CEO, sekaligus pemiliki saham mayoritas di kedua perusahaan itu juga masuk ke dalam sepuluh orang terkaya di dunia beberapa tahun belakangan ini. Bahkan Bezos pernah menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di dunia pada tahun 2020. Amazon didirikan oleh Jeff Bezos pada 5 Juli 1994 di garasi rumahnya yang berada di Bellevue, Washington DC, Amerika Serikat (AS). Pada awalnya, Amazon hanyalah toko buku kecil-kecilan yang menjual buku secara online untuk konsumen dari seluruh dunia. Buku pertama terjual pada 3 April 1995 yang

BAB 2 ANTI MAINSTREAM

Setelah menikah, tentu banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diriku . Sebagian perubahan itu kulakukan dengan kesadaran sendiri karena memang kuanggap baik untukku. Sebagian lainnya terpaksa kulakukan karena harus mengikuti kemauan istriku. Selain itu ada pula perubahan yang kulakukan antara sadar diri dan keterpaksaan. Salah satunya adalah bangun pagi. Sangat kusadari kalau bangun pagi itu sangat baik, bukan hanya bagiku melainkan juga bagi orang-orang di sekitarku, terutama istriku. Akan tetapi, aku masih sering kesulitan melakukannya. Kebiasaan buruk bangun kesiangan yang mulai muncul selama kuliah dulu akhirnya berkelanjutan sampai sekarang. Mau tidak mau, setiap pagi istrikulah yang harus membangunkanku secara paksa dengan berbagai cara. Cara paling sederhana yang sering dilakukannya adalah dengan menepuk atau menggoyangkan tubuhku mulai dari satu sampai dengan sepuluh skala richter. Satu skala richter itu mirip dengan seorang ibu yang sedang menepuk pantat bayinya agar m