Langsung ke konten utama

Postingan

Kepingan Hati

Bagi Vania, minggu pagi ini sudah tidak sama lagi dengan minggu pagi sebelum-sebelumnya. Tidak ada lagi agenda jalan-jalan ke tempat wisata. Bukan karena ayahnya tidak menawari atau mengajak ke sana, melainkan karena dia sudah tidak berminat lagi dengan hal-hal seperti itu. Jalan-jalan di akhir pekan hanya akan mengingatkannya pada Bunda Karin. Itu hanya akan membuatnya kembali sedih. Hatinya akan semakin perih. Celakanya lagi, tidak ada obatnya sama sekali. Setidaknya, hingga saat ini. Sudah hampir satu jam dia menatap kosong ke arah catatan-catatan pelajaran di atas meja belajarnya. Tampaknya dia tidak berniat sama sekali untuk membacanya walaupun besok adalah hari pertama ujian semester kedua. Catatan itu makin tidak menarik karena ditulis secara asal-asalan dengan pena bertinta hitam. Huruf-hurufnya tidak jelas sehingga perlu upaya keras untuk memahami kata, frasa, maupun kalimat yang tertulis di sana. Banyak bagian catatan yang terlihat kosong, baik berupa ruang kosong antar kata

Sinopsis Novel Kepingan Ketiga

  Judul                            : Kepingan Ketiga Genre                           : Drama Segmen Pembaca    : Dewasa Jumlah Halaman     : 396 halaman Jumlah Kata             : 100.626 kata Point of View           : orang ketiga Sinopsis Tidak ada yang salah dan aneh dengan keputusan Miranda untuk memulai hidup baru. Namun nyatanya, keputusan itu berdampak buruk, nyaris menghancurkan persahabatannya, meluluhlantakkan kehidupan seorang pria yang pernah dicintainya, bahkan sampai menghilangkan nyawa beberapa orang terdekatnya. Dampak keputusan itu merembet hingga merenggut semangat hidup seorang gadis remaja. Bagaimana perjuangan Miranda bangkit dari keterpurukan, menghapus rasa bersalah, sekaligus menemukan kebahagiaan hidupnya?

Batal

Tidak seperti biasanya, Adit bangun sangat pagi hari ini. Dia langsung menuju dapur untuk memasak. Bukan untuk sahur, melainkan untuk ibunya yang akan ditinggalkannya seharian penuh. Setelah selesai salat subuh, dia langsung menghampiri ibunya yang terkulai lemas di tempat tidur. "Aku pergi sebentar ya, Bu. Ada janji menemui seseorang di bandara," katanya seperti berbisik. Ibunya tersenyum lalu mengangguk. "Dia hendak pergi ke luar negeri," tambah Adit. Ibunya menatap anak semata wayangnya itu dengan berbinar-binar. Dia kembali mengangguk sambil berkata, "Kalau sudah selesai, langsung pulang, ya." "Iya, Bu. Nanti Adit langsung pulang. Nasi sama lauk untuk sarapan dan makan siang ibu sudah Adit letakkan di meja," balas Adit sambil menunjuk meja di dekat tempat tidur ibunya. Setelah bersalaman dengan ibunya, Adit beranjak ke depan rumah untuk mengeluarkan sepeda motor. Beberapa menit kemudian dia sudah berada di atas jok motor yang sudah diparkirka

PARADIGMA

Oleh: Feri Noperman Jika Anda merasa dunia selalu terlihat gelap, sempit, penuh dengan penderitaan, atau tidak ada indah-indahnya sama sekali. Mungkin kesalahan bukan terletak pada dunia di luar sana. Mungkin kesalahan itu terletak pada kacamata yang Anda gunakan selama ini untuk melihat dunia. Kalau Anda menggunakan kacamata hitam, maka dunia akan selalu terlihat gelap. Kalau Anda menggunakan kacamata merah, maka dunia akan selalu terlihat merah berdarah-darah. Kalau Anda menggunakan kacamata kuda, maka dunia akan selalu terlihat sempit. Kalau kacamata Anda berdebu, maka dunia akan selalu terlihat kotor. Sebaliknya, kalau Anda menggunakan kacamata bening dan bersih, maka dunia akan terlihat apa adanya. Pelangi akan terlihat berwarna-warni, dan mungkin indah. Pepohonan akan terlihat hijau, dan mungkin terasa menyegarkan. Lautan akan terlihat biru, dan mungkin dapat menenangkan. Keburukan pun akan terlihat buruk dan Anda bisa menghindarinya dengan baik. Kacamata merupakan perumpamaan ya

PERGESERAN SAMUDERA BIRU (BLUE OCEAN SHIFT)

Oleh: Feri Noperman Dari dulu, saya termasuk orang yang tidak setuju dengan sistem persaingan dengan orang lain untuk memperebutkan hal yang sama. Lebih spesifik lagi, saya tidak setuju dengan sistem peringkat di kelas dan di sekolah karena itu bentuk persaingan yang tidak adil dan tidak sehat. Menurut saya "berkompetisi dengan orang lain tidak pernah adil, sebab titik start dan bekal yang dimiliki setiap orang itu berbeda-beda." Sebenarnya saya termasuk orang yang diuntungkan dengan sistem peringkat di kelas dan di sekolah. Dari SD sampai SMA, saya sering juara kelas bahkan juara umum di sekolah (tapi sekolah pinggiran ya, bukan sekolah favorit, he he). Saya pernah juara 1 di kelas. Beberapa kali juga peringkat 2 dan 3. Saya bahkan pernah juara umum di SMP dan STM. Tapi tetap saja, keberhasilan saya mewujudkan cita-cita bukan karena status juara umum itu, melainkan berdasarkan upaya lain yang lebih masuk akal yaitu belajar. Walaupun saya juara umum di STM, nyatanya saya gaga

MELUAS DAN MENDALAM

Menulis buku itu bukan sekedar berkarya, melainkan juga aktivitas belajar dan mengembangkan diri. Menulis buku itu dapat melatih kemampuan berpikir agar makin tajam. Pikiran yang tajam dapat mempermudah menjalani kehidupan. Paling tidak ada dua macam proses berpikir yang dapat terus dilatih selama penulisan buku. Keduanya adalah berpikir meluas dan berpikir mendalam. Berpikir meluas dan mendalam itu laksana mengarungi samudera luas sekaligus menyelami palung terdalamnya. Memang agak berat dan beresiko, tapi manfaatnya luar biasa. Penulisan buku Inovasi Pembelajaran (on progress) telah mendorong saya melakukan kedua proses berpikir itu. Pada bab tentang Sumber Inovasi Pembelajaran, saya harus memikirkan semua hal yang mungkin menjadi sumber untuk melakukan inovasi pembelajaran. Keinginan untuk menghadirkan semua hal itu mendorong saya berpikir meluas, yaitu memikirkan semua hal yang ada di dunia ini (majas hiperbola, ya hee). Hasilnya? Tunggu saja bukunya terbit ya. Setelah memperoleh g

FILOSOFI PERJALANAN

Yang ingin mendahului, silakan Tapi jangan melampaui batas kecepatan Yang ingin cepat sampai, boleh jalan Semoga selamat sampai tujuan Tak perlu engkau menoleh ke belakang Aku tak perlu kau risaukan Biarlah sesekali kuberhenti atau berjalan pelan Sebab aku masih ingin menikmati perjalanan

Filosofi Pendidikan

Jangan paksa aku tuk jadi pemenang Apalagi untuk semua kompetisi atau semua pertandingan Banyak hal yang menentukan Termasuk takdir yang tak terelakkan Bukan mauku dilahirkan di mana Bukan salahku kalau DNA-ku tidak sempurna Apa dayaku ketika tidak mendapat kesempatan yang sama Apa kuasaku ketika mereka menutup semua pintu yang ada Kalau engkau hendak berjasa Paksalah aku untuk terus mencoba Bimbinglah aku untuk terus belajar dari mana saja Doronglah aku untuk berusaha secara luar biasa Dan jangan lupa, Ingatkanlah aku untuk tidak pernah menyerah Tidak hanya itu, Maklumilah aku tatkala membuat kesalahan Luruskanlah aku ketika mulai menyimpang Semangatilah aku sewaktu energiku mulai padam Terimalah aku saat menunjukkan perbedaan Hal yang paling penting dari semua itu adalah, Nasihatilah aku untuk senantiasa bersyukur, bersabar, dan berserah Sebab aku bukan Sang Maha Segalanya yang menjadi penentu titik akhirnya Hanya itu yang kuminta dngan sungguh-sungguh Semoga dapat membantuku untuk m

MENCINTAI DALAM DIAM

Ingin sekali rasanya aku menghilang Menyepi di sudut dunia yang paling hitam Agar tak tertangkap tatapanmu yang terang Agar tak terbersit dalam ingatanmu yang tajam Kuberharap Imajinasimu tak mampu lagi bayangkan wujudku Prasangkamu tak mampu lagi gambarkan tingkahku Hingga sadarmu yang paling sadar pun menganggapku tak pernah nyata Di sini dan di sana Sebelum ini maupun setelahnya Biarlah kumenghilang dalam bayang Biarlah kumencintaimu dalam diam Dari sini Dari balik kabut yang paling kelam

SESEDERHANA CINTA

Oleh: Feri Noperman Mungkin apa yang kuraih belum seperti yang kau harapkan Mungkin capaianku belum sehebat mereka yang kau idolakan Mungkin aku masih tertatih melalui jalan berliku ini Mungkin titik terang itu belum juga kutemui hinggi kini Kuberitahu Aku hanya butiran debu pengecut Yang mudah kalut tatkala diselimuti kabut Yang tak kuat mengejar fatamorgana yang dulu pernah kau sebut Seperti apa pun aku di matamu Aku akan tetap seperti ini Menjalani hidupku dengan sederhana Bersyukur atas anugerah melalui karya Bersabar atas ujian dengan senyum sumringah Apa lagi yang bisa kulakukan selain itu? Tidak ada Tidak penting seperti apa nanti hasilnya Aku tak punya kuasa menentukannya Apakah sampai ke puncak singgasana Atau malah terlempar ke lembah yang sama Aku hanya bisa pasrah menerima Apapun itu Aku hanya ingin menjalani semuanya dengan sederhana Sesederhana laju angin menggerakkan awan Sesederhana hujan menghidupkan kembali bumi yang gersang Sesederhana cintaku padamu yang tak pernah

SEBERAPA BERMAKNA HIDUP KITA?

Pada tataran makro kosmis (alam semesta besar), umur manusia tidak ada artinya sama sekali  dibandingkan dengan umur planet, bintang, galaksi, supermassive blackholes, serta banyak benda langit lainnya. Saat ini diperkirakan alam semesta tempat kita berada sudah berumur 13,77 miliar tahun. Galaksi bimasakti tempat tata surya kita berada sudah berumur 13,5 miliar tahun. Matahari (bintang terdekat dari bumi) telah berumur 4,6 miliar tahun. Sementara bumi sudah berumur 4,5 miliar tahun. Keberadaan manusia di alam semesta pun sama tidak berartinya. Kalau alam semesta diibaratkan sebagai pasir pantai di seluruh permukaan bumi, manusia laksana sebutir pasir yang dibagi-bagi lagi miliaran kali. Silakan khayalkan sendiri seperti apa ukurannya. Rasanya, membayangkannya pun sulit. Akan semakin tidak berarti lagi kalau keberadaan kita yang sangat kecil ini serta umur kita yang sangat singkat ini kemudian disia-siakan begitu saja. Akan sangat tidak berarti kalau hidup hanya digunakan untuk memuask

Prinsip Utama dan Sederhana dalam Membelajarkan Anak di Rumah

Belajar merupakan kunci kesuksesan dalam hidup. Hampir semua orang dapat mencapai kesuksesan karena belajar. Memang ada yang sukses tanpa sekolah. Tapi tetap saja kesuksesannya itu dikarenakan dia belajar. Hanya belajarnya tidak di sekolah melainkan belajar sendiri dari pengalaman dan kehidupannya. Setiap orang tua tentu berharap anak-anak mereka sukses dalam kehidupan. Tidak ada pilihan bagi orang tua yang menginginkan anak-anaknya sukses kecuali harus membiasakan mereka belajar sejak dini di rumah. Berikut beberapa prinsip utama dan sederhana untuk membiasakan anak belajar sehingga mereka menjadi pembelajar sejati. 1. Tanamkan persepsi di diri anak bahwa "belajar itu menyenangkan" Sama seperti orang dewasa, anak menyukai sesuatu yang menyenangkan dan menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan. Anak cenderung akan mengulangi apa yang disenanginya dan menghentikan apa yang tidak disenanginya. Kalau belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, mereka akan cenderung mengulang

MANTANKU MEDIATORKU

Oleh: Feri Noperman Hari masih pagi, tapi langit sudah terlihat mendung, sama persis seperti hatiku. Aku bergegas masuk ke mobil untuk pergi ke gedung pengadilan agama. Hari ini jadwal mediasi pertama setelah aku mengajukan gugatan cerai kepada suamiku beberapa minggu yang lalu. Saat masuk ke ruang mediasi, aku dibuat kaget luar biasa. Jantungku langsung berdegup kencang dan tidak beraturan.  Wajah mediator yang sedang duduk tenang di ujung meja sana tidak mungkin tidak kukenali. Namanya pun masih terpatri sangat kuat di dalam ingatanku. Jujur kuakui, dia adalah pria paling mengesankan di sepanjang hidupku. Dia adalah pria terbaik yang pernah kukenal. Dia menatapku dengan tenang. “Silakan duduk,” katanya ramah sambil tersenyum. Tidak terlihat ekspresi kekagetan di wajahnya. Sepertinya dia menganggap pertemuan denganku hanyalah hal yang biasa. Aku pun bertanya-tanya dalam hati. Apakah dia sudah mampu mengubur semua kenangan indah kami sepuluh tahun yang lalu? Tanpa bisa kukendalikan, me